Audit Evidence
- Bukti audit atau audit evidence Digunakan untuk memutuskan opini kewajaran auditor.
- Bahan dari: classes.bus.oregonstate.edu/winter-06/ba427/Chapter%207.ppt
- Saat ini tidak dinyatakan dengan kompeten tapi bukti yang tepat.
- Tepat itu dapat dinyatakan dengan: (1) Relevan dan (2) Reliable
- Relevan itu punya kaitan dengan yang dibuktikan.
- Reliable itu bisa dipercaya.
- Dikatakan relevan itu berarti sama EO, C, R&O, V&A, dan P&D (5 asersi). (bs dilakukan dengan inspeksi, obervasi/suatu aktivitas yang dilakukan untuk mendukung, menanyakan/mencari informasi dengan bertanya, konfermasi/itu mencari penegasan.) -- Harus tepat dan cukup (ini mencakup jumlah, dalam arti sampai kita mencapai kesimpulan bahwa suatu akun itu wajar atau tidak. Ini ukuranya/cukup itu lain2/tergantung.)
- Rialible itu bisa diverifikasi dan terkait dengan sumber internal control.
- Asersi Manajemen (Management Assertions):
a. Keberadaan atau keterjadian (Existence or occurrence)
b. Kelengkapan (Completeness)
c. Penilaian atau alokasi (Valuation or allocation)
d. Hak dan kewajiban (Right and obligation)
e. Penyajian dan pengungkapan (Presentation and disclosure)
a. Keberadaan atau keterjadian (Existence or occurrence)
b. Kelengkapan (Completeness)
c. Penilaian atau alokasi (Valuation or allocation)
d. Hak dan kewajiban (Right and obligation)
e. Penyajian dan pengungkapan (Presentation and disclosure)
- Materialitas itu apabila ketika disalahsajikan itu bisa mempengarui opini.
- Kalau materialitasnya besar itu mencari bukti lebih banyak.
- Pemilihan sample, (Jumlahnya banyak cuma pemilihan samplenya salah semua, itu tidak rialible. Harus cari yang relevan dan rialible.)
- Bagaimana mencari bukti?? itu ada 4 keputusan:
1. Prosedur audit apa yang akan kita gunakan. Cari yang cocok atau yang sesuai. Ex, misal mo mengaudit kas suatu perusahaan. itu asersi awalnya seperti apa, asersi keberadaan dan keterjadian, asersi hak dan kewajiban, asersi Kepemilikan, asersi penilaian. prosedur apa yang dipakai. Itu dicek ada atau tidak kasnya (dilakukan cash opname), dilakukan secara mendadak. Penilaian (menghitung jumlah kas). Penyajian dan pengungkapan (Penyajiannya gimana di LK, akunya apa, benar atau tidak, posisi di debit atau kredit. Kalau uangnya dollar itu spt apa??)
2. Sample yang akan dipilih. Ex, kas. (yang dipilih apa, kasir)
3. Manakah yang harus dipilih dari populasi. Ex, kas (transaksinya kasir terlalu banyak, dilakukan secara random).
4. Kapan melakukan audit prosedure. Ex, tanggal 31 Desember. Semakin jauh dari tanggal 31 Des itu semakin lemah.
- Reliable terkait jumlah, waktu, jenis sample, work back prosedure --> Perhitungan mundur dari waktu pemeriksaan.
- Audit internal itu hanya mengaudit kepatuhan saja, tidak sampai melakukan audit keuangan seperti audit external.
- Prosedure audit itu harus dikembangkan dan berbeda-beda sesuai karakteristik perusahaan.
Hal2 yang mau dilakukan ketika mau melakukan atau membuat prosedur audit:
1. Ukuran sample
2. Item yang dipilih
3. Waktu yang pas
ex. audit prosedur kas.
- Banyak auditor menggunakan komputer untuk membuat audit program.
- Bukti itu harus persuasif. (http://id.wikipedia.org/wiki/Komunikasi_persuasif). Faktor yang dapat mempengaruhi ketepatan bukti:
1. Relevance to audit objektive.
2. Indepandence of provider.
3. Efektif internal kontrol.
4. Qualifikasi dari providers.
5. Auditor dirct knowledge. (Auditor hadir langsung, agar bisa mengetahui secara langsung)
6. Deggree of objectivty. (ada informasi yang objektif dan subjektif. msl ketika menentukan kerugian piutang itu ada ungsur subjektif.)
7. Timeliness.
- Ex, kas yang ada dibank itu dilakukan konfermasi ke bank. (tidak relevan).
Tipe bukti:
1. Physical examination (tangible assets). (pemeriksaan fisik. Ex catatan perusahaan, ada bukti yang bagus dan ada yang rusak).
2. Konfirmasi (itu ada konfirmasi positif/itu ada koreksi, itu benar atau salah itu perlu dijawab, ini berlaku untuk transaksi besar dan konfirmasi negatif/itu tidak ada koreksi, itu benar atau salah itu perlu dijawab, ini dilakukan untuk transaksi kecil).
3. Dokumentasi. (ex, faktur penjualan, pembelian, gaji, dll)
4. Prosedur analitik. -- Hasil perkalian atau hasil perbandingan, kemudian kesimpulannya seperti apa dan kita tidak lanjuti lagi. (misalkan kita periksa salinan faktur penjualan, msl setahun dapat berapa ex 100. itu yang disample sekian-sekian, ditulis yang disample saja.)
5. Menanyakan kepada klien. Ex tentang jumlah kas ada atau tidak, peristiwa kemudian. Kemudian buat berita acara, dan kirim ke klien untuk ditanda tangani sebagai bukti.
6. Mengerjakan ulang yang sudah dikerjakan oleh klien (reperformace). (Ex, persediaan. Ini yang kita ambil, yang kita duga akan ada kesalahan disana.)
7. Mengamati. (Observasi).
Konfermasi
Misal:
1. Kas --> Bank
2. Hutang --> Kreditor
3. dsb
Tracing(menguji/sebaliknya vs Vouching(menguji eksistensi dari BB lacak ke jurnal, ke buktkti dokumen)
Term Type of Evidence
Examine Docomentation/reperformace.
Dokumen Audit -- Kertas Kerja. Sebagai alat utama bahwa audit itu sudah dilakukan apakah untuk sesuai standar audit atau belum.
- Reliable terkait jumlah, waktu, jenis sample, work back prosedure --> Perhitungan mundur dari waktu pemeriksaan.
- Audit internal itu hanya mengaudit kepatuhan saja, tidak sampai melakukan audit keuangan seperti audit external.
- Prosedure audit itu harus dikembangkan dan berbeda-beda sesuai karakteristik perusahaan.
Hal2 yang mau dilakukan ketika mau melakukan atau membuat prosedur audit:
1. Ukuran sample
2. Item yang dipilih
3. Waktu yang pas
ex. audit prosedur kas.
- Banyak auditor menggunakan komputer untuk membuat audit program.
- Bukti itu harus persuasif. (http://id.wikipedia.org/wiki/Komunikasi_persuasif). Faktor yang dapat mempengaruhi ketepatan bukti:
1. Relevance to audit objektive.
2. Indepandence of provider.
3. Efektif internal kontrol.
4. Qualifikasi dari providers.
5. Auditor dirct knowledge. (Auditor hadir langsung, agar bisa mengetahui secara langsung)
6. Deggree of objectivty. (ada informasi yang objektif dan subjektif. msl ketika menentukan kerugian piutang itu ada ungsur subjektif.)
7. Timeliness.
- Ex, kas yang ada dibank itu dilakukan konfermasi ke bank. (tidak relevan).
Tipe bukti:
1. Physical examination (tangible assets). (pemeriksaan fisik. Ex catatan perusahaan, ada bukti yang bagus dan ada yang rusak).
2. Konfirmasi (itu ada konfirmasi positif/itu ada koreksi, itu benar atau salah itu perlu dijawab, ini berlaku untuk transaksi besar dan konfirmasi negatif/itu tidak ada koreksi, itu benar atau salah itu perlu dijawab, ini dilakukan untuk transaksi kecil).
3. Dokumentasi. (ex, faktur penjualan, pembelian, gaji, dll)
4. Prosedur analitik. -- Hasil perkalian atau hasil perbandingan, kemudian kesimpulannya seperti apa dan kita tidak lanjuti lagi. (misalkan kita periksa salinan faktur penjualan, msl setahun dapat berapa ex 100. itu yang disample sekian-sekian, ditulis yang disample saja.)
5. Menanyakan kepada klien. Ex tentang jumlah kas ada atau tidak, peristiwa kemudian. Kemudian buat berita acara, dan kirim ke klien untuk ditanda tangani sebagai bukti.
6. Mengerjakan ulang yang sudah dikerjakan oleh klien (reperformace). (Ex, persediaan. Ini yang kita ambil, yang kita duga akan ada kesalahan disana.)
7. Mengamati. (Observasi).
Konfermasi
Misal:
1. Kas --> Bank
2. Hutang --> Kreditor
3. dsb
Tracing(menguji/sebaliknya vs Vouching(menguji eksistensi dari BB lacak ke jurnal, ke buktkti dokumen)
Term Type of Evidence
Examine Docomentation/reperformace.
Dokumen Audit -- Kertas Kerja. Sebagai alat utama bahwa audit itu sudah dilakukan apakah untuk sesuai standar audit atau belum.
With Pak Sugiarto
Komentar
Posting Komentar